Beberapa hari yang lalu, hasil pencarian Google agak heboh ya karena sedang viral saat mengetikan kata kunci (keyword) ‘Setan’ maka hasil foto yang ditampilkan adalah beberapa buah foto Amien Rais, 1 foto Mahfud MD, dan sisanya foto-foto ‘menakutkan’.
Pertanyaannya, Apakah ada Setan di dalam SEO? Atau Google ini sekarang dimiliki parpol tertentu? Saya tulis di sini penjelasannya ..
Hasil Pencarian kata kunci ‘Setan’ di Google Search (Gambar)
Foto Mahfud MD :
Foto Amien Rais :
Entah siapa yang pertama kali memulai topik ini, sampai-sampai kurang kerjaan mencari kata kunci ‘Setan’ di Google dan mengkaitkan dengan 2 tokoh di atas .. Namun di sini akan dibahas sedikit, tanpa jampi-jampi, murni pemahaman SEO praktis berdasarkan fakta dan tidak memihak partai politik atau tokoh tertentu 🙂
Fakta Pertama Mengenai Google VS Mesin Pencarian Lain
Bagi praktisi digital marketing, entah itu praktisi SEO (Search Engine Optimization) maupun Google Adwords, sebelum menjalankan suatu digital campaign wajib alias kudu mendasarkan tindakannya dari DATA! yup, dari DATA, DATAnya siapa? Ya Google, karena Google saat ini masih mendominasi pencarian di dunia!
Untuk pencarian di seluruh dunia, berdasarkan data Statcounter, Google mendominasi 90,14% dibandingkan mesin pencari lainnya! Artinya 90,14% orang-orang di seluruh dunia mencari produk, jasa, informasi menggunakan Google.
Bagaimana di Indonesia?
Nah kalau di Indonesia hahaha .. 98,37% orang Indonesia mencari produk, jasa, informasi lewat Google dibandingkan Yahoo, Bing, DuckDuckGo maupun mesin pencari lainnya. Eits, jangan lupa di Indonesia itu secara umum ada yang menggunakan Google.com, Google.co.id ada juga yang lain. Gimana tuh porsinya?
Google.com VS Google.co.id VS Mesin Lain di Indonesia
Wih mantap, dominan ya Google.co.id menguasai di Indonesia dan diikuti Google.com baru mesin pencari lainnya. Artinya ‘by DATA’ sudah jelas, Google ini dicintai masyarakat Indonesia hehe.. apa-apa nyarinya lewat Google 🙂
Fakta pertama, Google mendominasi pencarian di dunia dan Indonesia.
Fakta Kedua Mengenai Pencarian Kata Kunci (Keyword) ‘Setan’ Di Indonesia Berdasarkan Database Google
Pastinya saya gak tahu siapa yang memulai duluan mengkait-kaitkan kata kunci ‘Setan’ dengan tokoh tertentu, tapi faktanya di Indonesia :
Ada 165.000 (Seratus Enam Puluh Ribu) orang, (Average Monthly Searches atau Rata-rata Pencarian Perbulan) yang mencari kata kunci ‘Setan’ lewat Google di Indonesia. Gak tahu yang mencari kata kunci ‘Setan’ ini sedang riset bikin buku, mau kenalan, mau memahami lebih jauh atau gimana .. gak tahu. Notes: Jangan terkecoh dengan ‘Search Volume Trends’ di atas, karena itu data gabungan dari keseluruhan kata kunci yang berkaitan dengan ‘Setan’. Anda akan kagum kalau saya tunjukan ternyata ada juga yang mencari ‘Pocong’, ‘Setan Valak’, dan lainnya hehe.. Tapi gak saya tunjukan di sini.
Jadi fix ya dari fakta kedua, yang mencari kata kunci ‘Setan’ di Indonesia cukup banyak.. gak cuma 1 atau 10 orang, tetapi rata-rata perbulan ada 165.000 orang.
Fakta Ketiga Mengenai SEO (Search Engine Optimization) 1
Nyemplung di dunia digital marketing selama 7 – 8 tahun ke belakang, algoritma SEO yang terus berganti-ganti sampai muncul istilah SEO Old Version juga SEO New Version, intinya sama sih, harus tetap mengikuti perubahan dan manut sama aturan Google. Tapi tahu gak yang gak pernah berubah? Semua orang yang menjadi klien jasa pembuatan website atau butuh jasa SEO Jakarta selalu minta ‘Saya mau cepet muncul di halaman 1, muncul cepat di halaman pertama Google’ .. Yup termasuk klien Nex-i.com, semua berpikir kalau bayar hari ini maka besok, lusa atau bulan depan akan muncul di halaman 1. Ada juga yang punya konsep SEO 100 hari :D, saya hanya bisa jawab SEO itu butuh waktu, gak cocok buat Anda yang mau serba cepat dan gak sabaran. Bahkan perhitungan saya untuk kata kunci sulit butuh waktu 6-9 bulan bisa saja meleset sampai 12 bulan, tapi bisa ke halaman 1.
By the way, Anda sudah tahu apa itu SEO? Ok, SEO adalah suatu teknik/cara tertentu sehingga website Anda disukai oleh mesin pencari dan dimunculkan di halaman 1 (pertama) Google. Namun untuk ke halaman 1 Google itu ada beberapa cara, misalnya :
a. Google Adwords (Iklan Google Berbayar)
b. Google My Business (Peta Google)
c. SEO (Search Engine Optimization)
Anda bisa lihat jika SEO itu sekarang posisinya agak dibikin ke bawah oleh Google :), karena Google punya kepentingan komersil dengan mendahulukan iklannya (Google Adwords, Google Shopping Ads) ataupun Google My Business (berdasarkan rating, review). Namun bukan berarti SEO tidak menarik lagi, masih lah hehe, sebagai contoh rasio persentase klik (CTR) dari SEO berdasarkan riset Advanced Web Ranking adalah :
Ranking 1 di halaman pertama Google, versi desktop mendapatkan CTR 28,53% dan versi mobile mendapatkan 22,04%. Sederhananya jika suatu kata kunci memiliki volume pencarian 10.000 per bulan, berhasil menempati ranking 1 di halaman 1 Google akan berpotensi mendapatkan 28,53% x 10.000 untuk desktop dan 22,04% x 10.000 untuk versi mobile. Not bad lah ya, karena berdasarkan data statistik iklan Google Adwords yang kami jalankan, iklan Google Adwords rata-rata memiliki CTR di rentang 4%-6% dan yang punya performa super bisa mencapai 20%.
Fakta ketiga : menurut data di atas, SEO masih menarik karena punya CTR yang cukup bagus selama nongkrong di halaman pertama nomor 1,2 dan 3. CTR tinggi itu artinya persentase orang yang mengklik ketika hasil pencarian muncul ada banyak orang.
Fakta Keempat Mengenai SEO (Search Engine Optimization) 2
Semua praktisi SEO kalau ditanya SEO itu apa? Secara umum akan bilang, SEO itu punya 2 komponen :
a. SEO On-page (artinya websitenya secara internal sudah teroptim dengan baik). Misalnya penggunaan kata kunci dalam artikel, meta, link keluar maupun link ke dalam, dan masih banyak faktor lagi.
b. SEO Off-page (artinya websitenya didukung / disupport oleh berbagai sumber). Para praktisi biasanya bilang backlink, bekling, tapi bukan beling 😀 .. Ibarat saat pemilihan calon presiden, backlink ini adalah jumlah voters. Hanya bedanya dari kacamata Google yang dilihat tidak hanya kuantitas (jumlah) tetapi juga kualitas si voters. Sumber Off-page ini bisa dari website lain, misalkan website berita, blog, social media, article directory, dll.
Sampai-sampai SEO ini terbagi jadi 2 teknik :
a. SEO White Hat (yang kami terapkan), di mana kami berusaha memperbaiki website klien sebaik mungkin secara internal dan secara eksternal memberikan support dari situs-situs / website yang jelas, blog yang berkaitan termasuk social media.
b. SEO Black Hat (menggunakan segala cara tanpa memperdulikan SEO On-page, hanya fokus di Off-page). Rata-rata berusaha menaikkan ranking dengan memberikan banyak support dari website / blog yang tidak punya level kredibilitas.
Lalu apakah pencarian kata kunci ‘Setan’ yang menghasilkan gambar Amien Rais dan Mahfud MD itu termasuk SEO? Kan munculnya sebagai gambar? .. Ya termasuk, namun SEO di sini menurut kami bukan karena optim website / halaman khusus dari berita tersebut.
Buktinya (Foto Amien Rais) :
Foto menunjukkan berasal dari nasional.tempo.co atau detilnya adalah :Â https://nasional.tempo.co/read/1079571/amien-rais-sebut-partai-allah-dan-partai-setan-psi-tak-terima
Jika halaman tersebut dari kacamata SEO On-page dan Off-page, ditemukan :
a. Persentase penggunaan kata kunci ‘Setan’ dalam artikel tempo ini hanya 0,58% dari keseluruhan jumlah kata
b. Total backlink ke artikel ini hanya 11 buah (software pembaca tidak selalu akurat, estimasi yang dianggap kredibel saja)
Tapi kok bisa ke halaman 1?
Tuh cek, yang sharing artikel di atas sampai 4700 dari facebook! AHA! … kalau kata pak Tung Desem Waringin :D, artikel ini banyak dishare, sehingga mesin pencari Google menyimpulkan bahwa kata kunci ‘Setan’ punya kaitan dengan tokoh Amien Rais. Belum lagi nama Amien Rais ini dijadikan judul/title, meta didukung foto.. lengkap sudah.
Bagaimana dengan Mahfud MD?
Sumber berita dari news.detik.com atau detilnya :Â https://news.detik.com/berita/3984614/mahfud-md-bicara-partai-setan-partai-allah-dan-partai-manusia
Jika halaman tersebut dari kacamata SEO On-page dan Off-page, ditemukan :
a. Persentase penggunaan kata kunci ‘Setan’ dalam artikel detik ini hanya 0,67% dari keseluruhan jumlah kata
b. Total backlink ke artikel ini hanya 7 buah saja (software pembaca tidak selalu akurat, estimasi yang dianggap kredibel saja)
AHA! .. belum mas, oh ok ok .. kita coba cek tampilan websitenya Detik yang memuat berita ini?
Sayangnya, website Detik tidak memunculkan berapa jumlah shares artikel ini .. Namun feeling saya, pasti ada kaitannya, wong secara On-page sama Off-page aja gak cukup, kok bisa ngehits .. Hmmm, setelah dicek dengan cara kedua :
AHAAA! dishare sebanyak 1886 kali, hehe ya makanya muncul juga ya foto beliau dengan kata kunci ‘Setan’ ini.
Selain itu kalau dicek lagi, engagement kata kunci ‘Setan’ ini agak tinggi juga :
Fakta keempat : Secara on-page lemah, backlink juga lemah karena tidak ada optimasi secara khusus diarahkan ke masing-masing artikel di atas. Namun Google memberikan label ‘Setan’ kepada foto dan artikel karena jumlah share di social media aujubile banyak amat yak. Itu data di atas nunjukin share sama 110.000an .. wah wah, saling berbagi.
Kesimpulan
Data di atas seharusnya dan semoga ya, bisa sedikit memberikan jawaban bahwa :
- Google itu tetap netral, tidak ada urusannya dengan tokoh yang fotonya sudah muncul di atas
- Google tidak bisa didikte atau diorder kalau ada yang mencari kata kunci ‘A’ maka harus munculkan website ini atau foto ‘orang tertentu’
- Data menunjukkan kalau engagement suatu artikel di level yang sangat massive bisa ‘menggoyang’ mesin pencarian Google, entah itu algoritma Rank Brain atau teman-temannya.
Saran
Tidak ada, hak setiap individu untuk mengeluarkan pendapat juga pemikiran. Namun pastikan Anda berbicara atau berpendapat berdasarkan nalar, data pendukung dan etika yang kita junjung bersama. Berbeda pilihan politik, agama, suku, ras dan ilmu SEO itu wajar .. yang penting kita NKRI 😀 hehe .. Selamat Ulang Tahun Pak Dhe!, Lagu ini untuk Anda!