Jika sebelumnya saya pernah membuat tulisan prediksi SEO 2015, maka sekedar berbagi hasil optimasi klien-klien website dari Nex-i.com selama tahun 2016 menurut saya bisa dijadikan fondasi akan seperti apakah SEO di tahun 2017 untuk Indonesia.
Sudah rahasia umum jika jasa penyediaan SEO masih marak menawarkan jasa pembuatan backlink berbayar, penggunaan plugin robot ataupun jual beli artikel SEO yang kemudian bisa dispin / remake menggunakan software dengan harapan menghasilkan konten yang orisinil. Untuk teknik copywriting ini, menurut saya selama masih bisa dimunculkan roh dalam penulisan ataupun esensi penulisan yang ingin disampaikan maka masih ok. Sedangkan teknik-teknik backlink berbayar, PR ranking 3, 4, 5 dan makin tinggi maka sudah tidak diperlukan lagi.
Algoritma Google sendiri terus berevolusi dan semakin canggih mencerna begitu banyaknya informasi dari website-website di seluruh dunia. Sehingga parameter kesuksesan, layak tidaknya suatu website menempati halaman 1 tentu akan terus diupdate, tidak mungkin stagnan. Apalagi Google berisi engineer-engineer cerdas dari berbagai belahan dunia, jadi tidak mungkin jika Google bisa dikelabui dengan teknik-teknik curang agar muncul di halaman pertama.
Jika saat ini, beberapa teknik curang masih bisa bercokol di SERP (Search Engine Result Page) maka itu bukan lain karena Google masih memberikan toleransi di Indonesia. Di Amerika Serikat sendiri banyak perusahaan-perusahaan besar yang collapse rangkingnya akibat menggunakan teknik-teknik SEO tidak wajar dan terkena penalti hasil pencarian.
Namun Nex-i.com mengamati selama 1 tahun ke belakang, berdasarkan review performa SEO klien website, respon Google untuk perubahan fundamental dan monitoring konten semakin cepat dan presisi. Saya sendiri membuktikan bahwa sebuah website dengan usia 3-5 bulan bisa melaju tanpa teknik aneh-aneh untuk masuk ke halaman 1 Google dengan kondisi stabil. No update content loh, no backlink berjubel yang berbayar itu. Bukan berarti backlink tidak penting, masih sangat penting sebetulnya hanya cara yang perlu kita lakukan harus tepat.
Oleh karena itu, berikut saya jabarkan sedikit informasi prediksi SEO tahun 2017.
Fundamental SEO is A Must
Saya tidak akan pernah bosan dan tetap konsisten melakukan cara-cara dasar dalam membangun suatu website dengan kaidah aturan dasar SEO dengan tepat dan benar. Banyak pertentangan di antara web designer, web developer, project manager, client, digital marketing strategist, marketing & sales division dan owner pastinya jika berbicara mengenai ‘what is a good website’. Diskusi dan bisa berujung kepada debat kusir umumnya terjadi :), yup that’s the reality, masing-masing memiliki argumentasi yang tentu sah dikemukakan selama tujuan akhirnya adalah mencari jalan keluar terbaik yang bisa mengakomodir tujuan suatu website dibuat, apakah itu?
- Melayani Pembaca
- Disayangi Google
- Menghasilkan Leads, Conversion, & Loyalty
Sedangkan mewakili identitas perusahaan tentunya sih wajib, tapi buat saya yang paling penting komponen di atas dulu. Apa gunanya mengedepankan ego jika suatu website harus mendahulukan cita rasa pemilik namun tidak disukai Google dan target marketnya? 🙂
Jadi fundamental SEO sendiri merupakan layer terbawah yang sekarang saya pahami jika SEO itu adalah kombinasi teknis dan seni. Yup, SEO gak melulu teknikal namun mencari jalan tengah seperti keyword apa yang perlu dihighlight dalam navigasi, apakah keyword ini roh dari core business, etc .. sampai pada akhirnya diterjemahkan divisi di atas yang beragam.
Fundamental SEO itu teknis dan juga holistik, artinya kita melihat suatu gambaran besar suatu website dari tujuan awal sampai apa tujuan / hasil akhirnya. Mentor saya berkata, “if you’re experienced enough you can tell what’s the website purposes from the first look, just a glimpse you can tell it“.
Jadi prediksi saya di tahun 2017 dan mungkin seterusnya, fundamental SEO dalam pembuatan website tetap menjadi komponen penting utama untuk menghasilkan website berperforma luar biasa di SERP.
Voice Search Trend
Beberapa bulan ini, tv komersial di Indonesia sedang rajin-rajin menyiarkan iklan Google yang berbunyi, “Halo Google, tempat wisata favorit di Bandung” .. cengkling (suaranya nongol), muncul tuh hasil pencarian di SERP Google.
Ada yang aware gak? voice search itu adalah bentuk lain dari pencarian. Jika sebelumnya kita mengetik keyword, maka sekarang dengan suara (voice), Google akan menghasilkan analisis website apa yang relevan dengan suara si pencari.
Pertanyaan saya, sudahkah Anda mencari keyword usaha Anda lewat Google Voice Search? Saya sudah :), dan alhamdulillah di Google.Co.Id muncul di halaman 1.
Lalu apa maksudnya ini? Ok, Google sendiri belum bercerita lebih jauh kepada saya haha.. lah siapa toh saya ini? maksudnya jika sebelumnya kita bisa mengecek keyword queue atau rincian keyword hasil pencarian organik maupun berbayar lewat Google Analytics, data hasil voice search yang sudah terjadi belakangan ini terdata di mana sih? So far yang saya tahu, ubek-ubek Google Analtyics, saya belum ketemu tab atau menu yang menginformasikan, hai Nex-i.com ini loh voice search yang mengarah ke website kamu… 🙂
Poin saya adalah, Google tentu punya algoritma khusus yang mengkonversi ‘voice search’ menjadi ‘keyword search’ sehingga website kita muncul di halaman 1 Google. Pe-er kita adalah memastikan apakah fundamental SEO kita sudah relevan dengan voice search jika klien mencari suatu keyword.
Why? Karena masih banyak saya temukan website-website yang masih menggunakan keyword Home ataupun berusaha tampil keren menggunakan bahasa Inggris padahal yang nyari jasa/produk doi kan orang Indonesia hehe.
Nah coba lah untuk mengerti, maksud saya cross check website kita ini mau melayani siapa? apa bahasanya? lalu nyambung gak dengan voice search?
Revive From Penalty
Kalau ini memang belum kejadian di Indonesia, namun di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang sudah kejadian 3-4 tahun ke belakang. Website-website yang dengan sengaja menggunakan teknik curang supaya muncul di halaman 1 langsung kena penalti Google.
Revive from penalty sendiri masih tanda tanya buat saya, mungkin saja diterapkan di 2017 atau tahun selanjutnya. Poin yang ingin saya sampaikan adalah ketika website kita kena penalti, bagaimana cara kembali masuk daftar putih (white list) Google dan boleh nangkring lagi di SERP.
Ada caranya, mungkin akan dijelaskan jika salah satu dari Anda kena penalti 🙂
Google Home Ads Services, A Threat for SEO?
Yang ini baru launch pilot projectnya di Juli 2016, kemudian muncul di mobile search bulan November 2016 di Amerika Serikat. Saya sendiri sudah konfirmasi ke Google Indonesia. Home Ads Services secara resmi baru diterapkan di Amerika Serikat, dengan target spesifik industri. Saat ini lokasi yang dilayani baru San Diego, Bay Area, Sacremento dan kemungkinan diperluas ke Los Angeles.
Mengutip pernyataan online spesialis Google Indonesia kepada saya ;
Mengenai Google Home Service Ads, ingin saya informasikan bahwa untuk Indonesia belum ada informasi atau keputusan mengenai kapan HSA (Home Service Ads) akan di launching di Indonesia. HSA ini memang menarik, dimana iklan akan tampil di bagian atas laman hasil Google Penelusuran ketika orang menelusuri jasa yang Anda tawarkan di area Anda. Calon pelanggan bisa menelepon Anda atau mengirim permintaan jasa langsung dari iklan. Apabila mereka melakukannya, Anda akan menerima notifikasi dari aplikasi seluler AdWords Express. Kemudian Anda bisa memilih untuk menerima, menolak, atau meminta informasi lebih lanjut tentang permintaan tersebut.
Namun yang bikin saya deg-degan adalah ini, coba Anda lihat penampakan Home Ads Services ketika menggunakan mobile / smartphone :
Biasanya kita selama ini kalau search keyword pasti muncul tuh, Google Adwords dulu (4 baris) kemudian baru hasil SEO (organik). Kadang muncul Google My Business atau Location itu kan, nah kalau Anda perhatikan gambar di atas, yang paling atas berdasarkan urutan :
- Google Home Ads Services
- Google Adwords
- Sudah pasti, SEO di bawahnya 🙁
Anda pasti tahu kan, hasil SERP itu misalkan 1 – 10 list ranking website, masing-masing ranking mewakili CTR tertentu. Makin ke bawah makin cilik angka persentasenya, lah ini kalau paling atas sudah didominasi 2 blok iklan, Google Home Ads Services kemudian Google Adwords, apa kabarnya SEO?
Google sendiri menulis begini (Coba cek “Benefits of Home Service Ads”)
You see, show at the top of the Google search result page .. hehe.. SEO makin didorong ke bawah dong ya. Udah optim bikin konten, memperhatikan level kompetisi keyword, kompetitor ngapain aja dan ada kemungkinan nanti ya, nanti dipush ke bawah hehe.
Saya hanya bisa mengira-ngira sejak Google semakin memperkuat hasil pencarian lokal termasuk di Indonesia, maka kemungkinannya kalau pilot project ini sukses di Amerika Serikat, kita pasti kena juga.
Kesimpulan Prediksi SEO 2017 Indonesia
Sebagai partner UKM tentu saya berbesar hati, SEO ataupun produk Google selama bisa membantu perputaran bisnis klien dengan cara yang baik, why not? Hanya kalau sedang berada berdiri di dunia SEO, saya geleng-geleng kepala aja .. apalagi ya nanti? Intinya kita harus selalu bersiap-siap menghadapi perubahan yang semakin cepat, mengedepankan kebijaksanaan lokal, terus belajar dan menyingkirkan ego sektoral untuk kemajuan bersama.
Well, itu aja, semoga bermanfaat, kalau ada informasi yang tidak berkenan mohon jangan dimasukkan ke hati, coba cross check dulu :). Masih banyak topik lain yang belum tersentuh, ya kebetulan saya hanya menulis yang ini dulu haha.
Wassalam,